Sabtu, 18 Agustus 2012

Contoh Resensi buku fiksi


KONFLIK CINTA
Judul Buku        : Biasa Bercerita
Penulis                : Nana Tedja
Penerbit             : Erlangga
Tahun Terbit     : 2007
Ukuran              : 17,5 × 11 cm ; 176 halaman
Harga                : Rp. 28.500,-
No ISBN             : (13) 978-979-015-257-1

            Dalam buku kumpulan cerpen yang berjudul Biasa Bercerita ini terdiri dari Sembilan cerpen. Cerpen pertama adalah “Ayah Durhaka”, cerpen ini mengisahkan seorang ayah yang mempunyai  watak keras dan suka menganiaya keluarganya sendiri, bahkan pacar dari anaknyapun dibunuh hanya karena suatu perbedaan keinginan. Yang kedua “Buku Biru” di sini menceritakan seorang anak bernama Dito yang menemukan diary ibunya dan ternyata buku tersebut merupakan rahasia di masa lalunya dan sebagai jawaban untuk Dito atas semua masalahnya yang sedang terjadi.  Cerpen yang ketiga “Lilin-lilin Kecil” cerpen ini menceritakan sorang bidadari- bidadari kecil yang dijadikan pelacur oleh orang tuanya sendiri, selain itu perangkat desa juga terlibat dalam kasus ini. Selanjutnya, “Para Pembantu” ini menceritakan seorang majikan yang mempunyai berbagai pembantu yang aneh dan lucu. Kemudian “Keyakinan Wage” penderitaan yang tak kunjung usai mengakibatkan wage membunuh orang lain, istrinya dan dirinya sendiri demi keyakinan wage yang tak terwujud untuk membangun kembali keluarganya. Yang keenam “karma Sudra” merupakan cerpen yang mengisahkan cinta buta membawa celaka. Yang ketujuh “Hadiah Ultah Untuk Papa” menceritakan kasih yang tak sampai, hingga suatu hari Ladya lebih memilih bunuh diri sebagai hadiah untuk ayahnya yang tidak pernah mengerti dan saying kepada Ladya. Delapan “Cerita Dokter Ardi” mengisahkan tentang dampak perselingkuhan dan kekerasan pak Ardi terhadap keluarganya. Dan yang terakhir adalah “Si Cantik Medeline” mengisahkan tentang hilangnya keterpurukan Medeline saat bertemu dengan sang pujaan hati.
            Dari Sembilan cerpen tersebut bagi saya yang paling bagus adalah Hadiah Ultah Untuk Papa karena disini cerianya menharukan dan kita seolah-olah berada dalam cerita tersebut, selain itu dari cerpen tersebut dapat dicari berbagai unsur instrinsik dengan mudah.  Sebagai contoh amanat dari cerpen tersebut adalah intinya kita harus menyayangi semua orang dan jangan sampai kita membedakan satu sama lain yang mengakibatkan mental seseorang jatuh dan bunuh diri.
            Buku tersebut sebagian besar menceritakan tentang percintaan yang berisi tentang berbagai macam masalah cinta baik didalam keluarga maupun terhadap orang lain. Itulah mengapa saya memilih judul konflik cinta.
            Penulis dari cerpen ini adalah Nana Tedja. Nana  lahir di Yogyakarta, 28 September 1971. Dari sejak duduk di bangku SMP (1984), Nana suka menulis untuk majalah dinding sekolah. Dan dia mulai serius menulis sejak tahun 2001, saat bekerja sebagai penulis skenario sinetron tetap di PT.TRIWARSANA Jakarta. Selain itu, dia juga bekerja sebagai penulis freelance di beberapa rumah produksi di Jakarta, antara lain yaitu di Milenium Visitama, dengan Kisah-Kisah Misteri (KISMIS) tayangan RCTI, dan Multivision Plus. Tahun 2003, Nana memutuskan unutk kembali ke Jogja yaitu bekerja sebagai penulis skenario sinetron tetap dilakoninya secara freelance. Dia banyak menulis cerita pendek yang dimuat di harian lokal Kedaulatan Rakyat. Nana aktif menyutradarai beberapa pentas monolog, membaca puisi, dan sampai hari ini masih aktif menullis novel, naskah teater, sajak dan puisi. Nana yang sempat mengenyam pendidikan politik di Filiphina, berpendidikan terakhir di Universitas Atma Jaya Jogja. Kini dia tinggal di jogja bersama suaminya, Daniel Barito, dan putra-putrinya, Michael Tico Majanateja (3 tahun), Nadja Madamungga (21 tahun). Kegiatan yang lain adalah aktif melukis dan berpameran lukisan baik tunggal maupun bersama, di dalam dan di luar negeri, sejak tahun 1996 sampai sekarang. Terhitung mulai tahun 2004, mengelola dan mendirikan galeri seni nirlaba yaitu “Galeri Biasa” di Jogja.      
            Nana terinspirasi membuat cerpen saat dia merantau mencari ilmu seperti di Filipina, Singapura dan Yogyakarta, jadi bagi para pembaca berinspirasilah untuk membuat sesuatu karya baru dimanapun berada.
            Buku kumpulan cerpen ini termasuk buku fiksi remaja karena setiap cerpen mengisahkan kehidupan yang tidak nyata. Buku ini ditujukan untuk para remaja karena biasanya para remaja suka dengan cerpen ataupun novel. Dan diharapkan kepada para remaja untuk tidak melewatkan buku ini karena dengan membaca buku ini kita dapat meningkatkan imajinasi dan inspirasi  dalam membuat sebuah karya baru dan para pembaca diharapkan memberikan saran yang membangun untuk karya mendatang supaya karya ini dapat diminati banyak orang.
            Dari setiap cerpen menceritakan begitu jelas, padu dan sangat menarik. Bagi siapapun yang membaca buku ini pasti tidak bakalan bosen. Selain itu isi dari buku ini juga sangat bagus dan mempunyai ending yang membuat suasana hati kita jadi ikut terbawa, dalam pemilihan judul juga sangat sesuaidengan isinya. Sehingga dapat dikategorikan bahwa buku ini sangat berkualitas. Dalam penggunaan bahasapun sangat baik karena buku ini menggunakan Bahasa Indonesia dan sedikit Bahasa Inggris yang mudah dipahami oleh siapapun serta tanpa adanya logat lain.
            Selain organisasi buku yang lengkap, isi buku yang menarik, dan bahasa yang baik. Buku ini mempunyai kelebihan lain yaitu di setiap awal dan akhir cerpen terdapat ilustrasi dan puisi yang memacu pada cerita cerpen tersebut.
Untuk kelemahan mungkin tidak ada, karena menurut saya semuanya sudah lengkap baik cover, pembuka, isi, kepengarangan ataupun yang lainya.
            Jadi,  dapat disimpulkan bahwa karya Nana Tedja  all the best . . . .



Jangan lupa pada koment yach. . . .

1 komentar: